Vhie

Life Travelogue

Murid Hari Ini, Masyarakat Esok Hari

Leave a Comment

Murid adalah generasi penerus bangsa yang seyogyanya memiliki beragam kemampuan. Sekolah menjadi ladang untuk belajar berbagi hal yang diinginkan. Tempat berlatih bermacam-macam hal hingga murid menjadi ahli dalam banyak kemampuan untuk kebutuhannya di masa yang akan datang. Namun, hal seperti ini memberi kesan bahwa murid dipaksa bisa dalam banyak hal, meski kadang sebenarnya mungkin hanya penaasaran saja dan tidak memiliki bakat dibidang tersebut. Pembelajaran yang berfokus pada pengembangan karakter murid kadang memiliki kelemahan bagi pendidik. Dalam hal tersebut, pendidik merasa paling tahu kebutuhan murid. Sehingga pendidik merasa berhak menentukan apa yang harus dan tidak harus murid ambil atau lakukan. Hal semacam ini akhirnya menjadi dikte bagi murid dalam melakukan pengembangan kemampuan dirinya. Akhirnya murid tidak memiliki kebebasan atau kemerdekaan dalam melakukan pembelajaran. Dampaknya, tidak ada kebahagiaan yangbenar-benar muncul dari dalam diri murid selama proses pembelajaran.


Pemikiran Ki Hajar Dewantara yang menyatakan filosofi ‘Ing ngarso sung tuladha, Ing madya mangun karso, Tutwuri handayani’ sejalan dengan pemikiran Ki HajarDewantara bahwa mendidik adalah menuntun. Sebagaimana seorang pendidik harus bisa menuntun laku murid dengan menjadi teladan yang terdepan, menjadi teman dengan memotivasi dalam membersamai murid dan menjadi pendorong dan pemberi semangat dalam berkarya maupun berproses dalam pembelajaran. Dengan menuntun murid yang sesuai dengan kodrat alam dan kodrat zaman serta berpusat pada murid, diharapkan dapat menebalkan laku budi pekerti murid tanpa harus merubah laku dasar/ krodat kekuatan yang dimiliki murid. Melalui pengembangan cipta, rasa, karsa dan raga, diharapkan murid memiliki keseimbangan dalam dirinya sehingga menjadi manusia seutuhnya dan anggota masyarakat yang mandiri dan bahagia.


Pemikiran Ki Hajar Dewantara menjadi inspirasi bagi saya khususnya dan pendidik lain umumnya dalam melaksanakan pembelajaran yang berpusat pada murid. Seperti yang dikatakan KI Hajar Dewantara dalam bukunya, bahwa murid bukanlah tabularasa yang terlahir seperti kanvas kosong dan fungsi pendidik untuk melukis pada kanvas tersebut. Akan tetapi, murid telah memiliki laku dasarnya sendiri dan fungsi pendidik hanya menuntun untuk mengembangkan dan menebalkan laku dasar tersebut sesuai dengan kemampuan murid dan rambu-rambu proses pembelajaran yang telah disesuaikan secara kontekstual. Mulai dari sini, seharusnya pendidik dapat merubah sudut pandangnya dari teori tabularasa menjadi pembelajaran yang menghamba pada murid. Saya khususnya, dan pendidik lain umumnya, seyogyanya menyesuaikan diri dengan perkembangan pembelajaran yang tentu akan memiliki dampak yang baik bagi masa depan bangsa nantinya. Mengutip dari Ki Hajar Dewantara, ‘Mendidik murid hari ini adalah mendidik masyarakat esok hari’. Mari wujudkan pendidikan yang berkualitas dimulai dari diri.


   

Next PostPosting Lebih Baru Previous PostPosting Lama Beranda

0 komentar:

Posting Komentar