Vhie

Life Travelogue

Untitled

Leave a Comment
Adakalanya, dalam hidup kita harus menarik nafas panjang. Atau mungkin menahannya untuk sejenak. Kisahku telah dimulai sejak 22 tahun yang lalu, ketika seorang anak adam kembali dilahirkan. Kisah ini tak kan habis untuk diceritakan, cukup panjang dan melelahkan, cukup rumit dan berliku pula untuk diceritakan. Namun tak ada seorang manusiapun yang bisa menebak, kapan kisahku kan berakhir. Sekarangkah? Nantikah? Atau mungkin sampai aku menua dengan seluruh uban dikepalaku? Tak ada yang tahu. Begitupun aku.
Seperti layaknya hati yang selalu mengharap bahagia, hatiku pun seperti itu. Ingin selalu terus dan terus bahagia. Namun hidup tak pernah seperti kelihatannya, apa yang kita anggap baik tak selalu baik. Apa yang kita anggap buruk, tak selamanya buruk. Apa yang kelihatannya membahagiakan belum tentu seperti kelihatannya. Dan apa yang terlihat menyedihkan tak akan selamanya menyedihkan. Seperti itulah hidup, banyak kenyataan yang kadang tak sesuai dengan harapan.
Hidupku mengajarkanku, bahwa semuanya ada waktunya. Akan selalu ada waktu yang tepat untuk semuanya. Pada saatnya nanti kita akan tahu, di mana batas kemampuan kita, di mana batas realistis kita. Jika pada saatnya kita berlari, maka kita harus berlari. Jika pada saatnya kita berhenti, maka kita harus berhenti sejenak. Jika pada saatnya kita melepas, maka kita harus melepas. Jika pada saatnya kita bertahan, maka kita harus bertahan. Jika pada saatnya kita menyerang, maka kita harus menyerang. Begitu juga jika pada saatnya kita menunggu, maka kita harus menunggu. Pada akhirnya kita akan tahu, tak ada yang tak bernilai, sekecil apapun pengorbanannya, sesulit apapun perjalanannya, semua akan bernilai pada waktunya. Ya, hanya butuh waktu yang tepat, dan manusia hanya perlu mengerti dan menerima, saja.
Aku hanya berbuat yang terbaik pada titik di mana aku berdiri, saat ini. Karena itulah yang menurutku sesungguhnya sikap yang realistis. Karena, kadang apa yang orang bilang realistis, belum tentu sama dengan apa yang kita pikir. Ujung-ujungnya kita juga akan tahu, mana diri kita yang sebenarnya, mana yang bukan diri kita, dan kita juga tahu, apa yang pengen kita jalanin. Hidup, bukanlah persoalan di atas atau di bawah yang penting. Tapi bagaimana kita menjalaninya dengan keyakinan dan cinta. Karena satu hal yang haris diyakini, bahwa harapan tak akan pernah padam. Ia lah lilin yang akan membawa manusia pada mimpi-mimpinya. Mimpi indahnya. Mimpi besarnya. Dan manusia hanya perlu yakin dan percaya. Bukankah begitu??



Next PostPosting Lebih Baru Previous PostPosting Lama Beranda

0 komentar:

Posting Komentar