Vhie

Life Travelogue

Demoo oh Demoo........ --*

Leave a Comment
Gak tau mau bilang ini cerita konyol atau apa, yang jelas baru kali ini aku merasa marah-marah, ketawa geli di tengah cerita and finally feel really at home.
Ini ceritaku saat pulang ke kampung halaman pada Selasa minggu lalu. Sebenarnya aku lagi sakit, tapi belum bener-bener sakit yang sampai ga bisa ngapa-ngapain sih, meski begitu aku lebih memilih mencegah dari pada semakin parah. Kan ada tuh pepatah yang bilang “Mencegah lebih baik dari pada Mengobati” hehehe. Dan kebetulan juga pas mood belajarku menurun plus ditambah ama masalah yang bikin otakku semakin keriting..hihihi
Akhirnya aku memilih untuk pulang ke kampung halaman, dan bolos kuliah pun jadi target dimana aku menjatuhkan pilihan. Meski merasa tidak enak, tapi apa salahnya mengambil jatah bolos sekali untuk tiap mata kuliah, toh ini juga untuk kebaikanku selama kedepannya, yah daripada ntar aku drop pas UAS,, (nah lhooo --*).
Perjalanan pulangpun dimulai, diawali dengan naik angkot WK di depan kampus. Waktu itu kondisi aman-aman saja seperti biasa jika aku pulang. Satu jam kemudian akhirnya sampai juga di terminal OsoWilangon. Aku pun bertanya-tanya ketika mendapati peron terbuka begitu saja tanpa adanya pembayaran, saat itu aku masih merasa biasa saja, belum merasa sesuatu yang aneh. Aku pun langsung nyelonong masuk begitu saja. Dan jeng jeeeeeeengggg! Betapa shock nya aku ketika melihat tak ada aktivitas apapun di tempat keberangkatan bus, yang ada hanya bus-bus yang di parkir berserakan bak usai tabrakan beruntun dan para sopir yang hanya duduk-duduk dan menggunakan koran sebagai kipas.
Aku terdiam dan bertanya-tanya dalam hati, “Apakah gerangan yang sedang terjadi? Why?”. Dari sampingku terdengar suara bapak-bapak menyapaku. Dengan suara parau dia bertanya, “Mau kemana mbak?”. Sekilas aku memandangnya dan aku berkata padanya, “Mau pulang ke LA pak”. Belum sempat bapak tua itu berkomentar, segera aku bertanya padanya, “Pak, ini busnya ga ada yang beroperasi ya?”, dan pak tua itu menjawab, “Iya mbak, ini para sopir bus SBY-SMRG lagi pada demo, mogok ga mau ngangkut penumpang. Nah bagaimana juga kami bisa keluar wong bus mereka menghalangi pintu keluar”, melihat aku terdiam bapak itu akhirnya meneruskan perkataannya, “Mbak nya mau ke LA mana? Kalo ke P*****N mungkin bisa nyari bus di depan terminal”.
Tanpa pikir panjang, aku langsung bergegas ke depan terminal, namun tak lupa tetap mengucapkan terimakasih padanya. Dan wow! Ini adalah sebuah pemandangan yang sering aku lihat di TV, puluhan penumpang terlantar karena tak ada bus yang beroperasi, dan kini aku termasuk di dalamnya. Bingung, sedih, campur aduk jadi satu, berbagai macam pertanyaan pun muncul, bagaimana aku bisa sampai rumah? Klo beneran ga dapet bus gimana? Kalo aku nekat pulang, pasti cuma bisa smpai setengah perjalanan, trus setengah perjalanannya lagi aku naik apa dong?.
Tak lama kemudian bus ijo yang biasanya aku tumpangi datang, betapa senangnya aku dan penumpang lainnya bak baru menemukan intan. Kami pun bersiap untuk segera meloncat kedalam dan membayangkan memilih-milih tempat duduk, namun kenyataannya berbedaaa. Harapan kami seakan sirna begitu saja. Entah apa yang diperbincangkan oleh sopir bus yang sedang demo kepada sopir bus ijo tersebut. Bus itu kemudian melaju kencang tanpa membawa penumpang dan kami semua terperangah sambil melihat kepergian bus ijo tersebut. What the hell!! What happen??? Hanya itu kata-kata yang bisa kami ucapkan sambil marah-marah dan bingung.
Jam di tangan sudah menunjukkan pukul 3 sore, itu artinya sebentar lagi akan semakin susah mencari transportasi menuju tempat tujuanku. Aku bertemu dengan seseorang yang juga satu arah denganku, sayangnya tujuanku masih lebih jauuuh di banding tujuannya. Dia pun mengajakku untuk naik len ke terminal Bunder (Gresik), barangkali kami bisa menemukan bus ijo di sana, karena di sanalah persinggahan ke dua untuk bus ijo tersebut. Sedikit berfikir dan akhirnya aku mengiyakan ajakannya, barangkali saja di terminal sana situasinya berbeda, yah setidaknya aku masih bisa pulang.
Dengan sebuah pengharapan yang besar, kami menuju terminal selanjutnya yang bisa kami tempuh dengan menggunakan angkot. Sesampainya di sana ternyata situasinya sama saja, sama persis dengan terminal sebelumnya. Kini aku kembali sendirian karena partnerku tadi menghilang entah kemana. Pusiiing karena tak ada transportasi dari sini yang menuju tempat tujuanku --*.
Kini aku bernasib sama dengan puluhan penumpang yang terlantar di terminal kedua ini. Aku hanya terdiam dan menunggu, menunggu untuk sebuah keajaiban terjadi,,hehehe. Ternyata Tuhan itu akan selalu memberi jalan pada hambanya yang mau berusaha. Dan apa yang terjadi? Puluhan polisi datang ke terminal. Setelah terjadi perdebatan sekilas, akhirnya para polisi tersebut berinisiatif untuk membawa para penumpang dengan menggunakan truk polisi yang dibawa oleh mereka. Karena aku satu-satunya penumpang yang mempunyai tujuan berbeda, yakni jalur utara, mereka pun sedikit bingung. Namun dengan sedikit bujukan dari mereka, akhirnya aku pun menuruti saran mereka, ikut naik truk polisi yang perhentian selanjutnya adalah terminal LA yang berada di jalur selatan kota LA, jelas perjalanan pulangku akan semakin jauhh...
Pulkam naik truk polisi? How it feel? Jelas berasa konyol, lucu dan sedikit seru. Tertawa geli dahh. Nih pengalaman tuh pengalaman pertama aku pulang naik truk polisi, berasa jadi pengungsi yang lagi di pindahin ke tempat yang lebih aman aja..haha. Jadi inget pas mau ospek di Cuban Rondo dulu, pake empet-empetan naik truk TNI..hahaha.
Akhirnya aku bisa tersenyum juga karena pengalaman yang satu ini setelah perasaanku yang tadinya kacau, bingung, sedih dan marah. Begitulah, kalo kita mau nekat, berjuang dan berusaha, apasih yang ga bakal dikasih ama Tuhan? Tuhan itu selalu bakal ngasih yang terbaik buat hambanya.
Sekitar 45 menit menikmati perjalanan di atas truk, akhirnya truk ini pun sampai di terminal LA. Di sini situasinya berbeda, tak ada demo-demoan tapi sepiii sekali karena memang sudah soreeee, karena memang jam sudah menunjukkan pukul 5 sore. Kini alternatif terakhir adalah minta jemput orang rumah. Yah terdampar deh di sini,,,,,, krik krik krik, sepiii akhirnya aku nebeng di pos polisi deh, biasaaaa cari aman,,hehe
Sejam kemudian kakakku tercinta datang menjemputku. Ahhh akhirnya tinggal perjalanan terakhir menuju rumah. Setelah satu jam perjalanan, sampai juga kini aku di rumah, and i feel really at home after do something that make me so tired. Teparrr udaahhhh ^_^
Beberapa hal dari pengalaman ini, next time kalo pulang harus liat kabar di koran (what happen nowadays?), sedia uang berlebih karena ga bakal tahu apa yang akan terjadi nanti, bawa bekal setidaknya minum untuk tetap membuat badan fresh dan tidak dehidrasi, apapun yang terjadi tetap berusaha dan pantang menyerah, dan orang-orang yang menyayangi kita akan selalu ada meski dalam keadaan apapun kita berada. Tuhan akan selalu memberi pertolongan pada setiap hambanya dan juga akan selalu memberikan yang terbaik.
Demoo oh demooo,,,, kau sempat mematahkan hatiku, membuatku terlantar, dan semakin membuat panjang perjalanan kepulanganku, but i think it’s nice experience for me.. ^__^
Next PostPosting Lebih Baru Previous PostPosting Lama Beranda

0 komentar:

Posting Komentar