Gak
tau mau bilang ini cerita konyol atau apa, yang jelas baru kali ini aku merasa
marah-marah, ketawa geli di tengah cerita and finally feel really at home.
Ini
ceritaku saat pulang ke kampung halaman pada Selasa minggu lalu. Sebenarnya aku
lagi sakit, tapi belum bener-bener sakit yang sampai ga bisa ngapa-ngapain sih,
meski begitu aku lebih memilih mencegah dari pada semakin parah. Kan ada tuh
pepatah yang bilang “Mencegah lebih baik dari pada Mengobati” hehehe. Dan
kebetulan juga pas mood belajarku menurun plus ditambah ama masalah yang bikin
otakku semakin keriting..hihihi
Akhirnya
aku memilih untuk pulang ke kampung halaman, dan bolos kuliah pun jadi target
dimana aku menjatuhkan pilihan. Meski merasa tidak enak, tapi apa salahnya
mengambil jatah bolos sekali untuk tiap mata kuliah, toh ini juga untuk
kebaikanku selama kedepannya, yah daripada ntar aku drop pas UAS,, (nah lhooo
--*).
Perjalanan
pulangpun dimulai, diawali dengan naik angkot WK di depan kampus. Waktu itu
kondisi aman-aman saja seperti biasa jika aku pulang. Satu jam kemudian
akhirnya sampai juga di terminal OsoWilangon. Aku pun bertanya-tanya ketika
mendapati peron terbuka begitu saja tanpa adanya pembayaran, saat itu aku masih
merasa biasa saja, belum merasa sesuatu yang aneh. Aku pun langsung nyelonong
masuk begitu saja. Dan jeng jeeeeeeengggg! Betapa shock nya aku ketika melihat tak ada aktivitas apapun di tempat
keberangkatan bus, yang ada hanya bus-bus yang di parkir berserakan bak usai
tabrakan beruntun dan para sopir yang hanya duduk-duduk dan menggunakan koran
sebagai kipas.
Aku
terdiam dan bertanya-tanya dalam hati, “Apakah gerangan yang sedang terjadi?
Why?”. Dari sampingku terdengar suara bapak-bapak menyapaku. Dengan suara parau
dia bertanya, “Mau kemana mbak?”. Sekilas aku memandangnya dan aku berkata
padanya, “Mau pulang ke LA pak”. Belum sempat bapak tua itu berkomentar, segera
aku bertanya padanya, “Pak, ini busnya ga ada yang beroperasi ya?”, dan pak tua
itu menjawab, “Iya mbak, ini para sopir bus SBY-SMRG lagi pada demo, mogok ga
mau ngangkut penumpang. Nah bagaimana juga kami bisa keluar wong bus mereka
menghalangi pintu keluar”, melihat aku terdiam bapak itu akhirnya meneruskan
perkataannya, “Mbak nya mau ke LA mana? Kalo ke P*****N mungkin bisa nyari bus
di depan terminal”.
Tanpa
pikir panjang, aku langsung bergegas ke depan terminal, namun tak lupa tetap
mengucapkan terimakasih padanya. Dan wow! Ini adalah sebuah pemandangan yang
sering aku lihat di TV, puluhan penumpang terlantar karena tak ada bus yang
beroperasi, dan kini aku termasuk di dalamnya. Bingung, sedih, campur aduk jadi
satu, berbagai macam pertanyaan pun muncul, bagaimana aku bisa sampai rumah?
Klo beneran ga dapet bus gimana? Kalo aku nekat pulang, pasti cuma bisa smpai
setengah perjalanan, trus setengah perjalanannya lagi aku naik apa dong?.
Tak
lama kemudian bus ijo yang biasanya aku tumpangi datang, betapa senangnya aku
dan penumpang lainnya bak baru menemukan intan. Kami pun bersiap untuk segera
meloncat kedalam dan membayangkan memilih-milih tempat duduk, namun
kenyataannya berbedaaa. Harapan kami seakan sirna begitu saja. Entah apa yang
diperbincangkan oleh sopir bus yang sedang demo kepada sopir bus ijo tersebut.
Bus itu kemudian melaju kencang tanpa membawa penumpang dan kami semua
terperangah sambil melihat kepergian bus ijo tersebut. What the hell!! What
happen??? Hanya itu kata-kata yang bisa kami ucapkan sambil marah-marah dan
bingung.
Jam
di tangan sudah menunjukkan pukul 3 sore, itu artinya sebentar lagi akan
semakin susah mencari transportasi menuju tempat tujuanku. Aku bertemu dengan
seseorang yang juga satu arah denganku, sayangnya tujuanku masih lebih jauuuh
di banding tujuannya. Dia pun mengajakku untuk naik len ke terminal Bunder
(Gresik), barangkali kami bisa menemukan bus ijo di sana, karena di sanalah
persinggahan ke dua untuk bus ijo tersebut. Sedikit berfikir dan akhirnya aku
mengiyakan ajakannya, barangkali saja di terminal sana situasinya berbeda, yah
setidaknya aku masih bisa pulang.
Dengan
sebuah pengharapan yang besar, kami menuju terminal selanjutnya yang bisa kami
tempuh dengan menggunakan angkot. Sesampainya di sana ternyata situasinya sama
saja, sama persis dengan terminal sebelumnya. Kini aku kembali sendirian karena
partnerku tadi menghilang entah kemana. Pusiiing karena tak ada transportasi
dari sini yang menuju tempat tujuanku --*.
Kini
aku bernasib sama dengan puluhan penumpang yang terlantar di terminal kedua ini.
Aku hanya terdiam dan menunggu, menunggu untuk sebuah keajaiban
terjadi,,hehehe. Ternyata Tuhan itu akan selalu memberi jalan pada hambanya
yang mau berusaha. Dan apa yang terjadi? Puluhan polisi datang ke terminal.
Setelah terjadi perdebatan sekilas, akhirnya para polisi tersebut berinisiatif
untuk membawa para penumpang dengan menggunakan truk polisi yang dibawa oleh
mereka. Karena aku satu-satunya penumpang yang mempunyai tujuan berbeda, yakni
jalur utara, mereka pun sedikit bingung. Namun dengan sedikit bujukan dari
mereka, akhirnya aku pun menuruti saran mereka, ikut naik truk polisi yang
perhentian selanjutnya adalah terminal LA yang berada di jalur selatan kota LA,
jelas perjalanan pulangku akan semakin jauhh...
Pulkam
naik truk polisi? How it feel? Jelas berasa konyol, lucu dan sedikit seru.
Tertawa geli dahh. Nih pengalaman tuh pengalaman pertama aku pulang naik truk
polisi, berasa jadi pengungsi yang lagi di pindahin ke tempat yang lebih aman
aja..haha. Jadi inget pas mau ospek di Cuban Rondo dulu, pake empet-empetan
naik truk TNI..hahaha.
Akhirnya
aku bisa tersenyum juga karena pengalaman yang satu ini setelah perasaanku yang
tadinya kacau, bingung, sedih dan marah. Begitulah, kalo kita mau nekat,
berjuang dan berusaha, apasih yang ga bakal dikasih ama Tuhan? Tuhan itu selalu
bakal ngasih yang terbaik buat hambanya.
Sekitar
45 menit menikmati perjalanan di atas truk, akhirnya truk ini pun sampai di
terminal LA. Di sini situasinya berbeda, tak ada demo-demoan tapi sepiii sekali
karena memang sudah soreeee, karena memang jam sudah menunjukkan pukul 5 sore.
Kini alternatif terakhir adalah minta jemput orang rumah. Yah terdampar deh di
sini,,,,,, krik krik krik, sepiii akhirnya aku nebeng di pos polisi deh,
biasaaaa cari aman,,hehe
Sejam
kemudian kakakku tercinta datang menjemputku. Ahhh akhirnya tinggal perjalanan
terakhir menuju rumah. Setelah satu jam perjalanan, sampai juga kini aku di
rumah, and i feel really at home after do something that make me so tired.
Teparrr udaahhhh ^_^
Beberapa
hal dari pengalaman ini, next time kalo pulang harus liat kabar di koran (what
happen nowadays?), sedia uang berlebih karena ga bakal tahu apa yang akan
terjadi nanti, bawa bekal setidaknya minum untuk tetap membuat badan fresh dan
tidak dehidrasi, apapun yang terjadi tetap berusaha dan pantang menyerah, dan
orang-orang yang menyayangi kita akan selalu ada meski dalam keadaan apapun
kita berada. Tuhan akan selalu memberi pertolongan pada setiap hambanya dan
juga akan selalu memberikan yang terbaik.
Demoo
oh demooo,,,, kau sempat mematahkan hatiku, membuatku terlantar, dan semakin
membuat panjang perjalanan kepulanganku, but i think it’s nice experience for
me.. ^__^
0 komentar:
Posting Komentar