Vhie

Life Travelogue

Terbanglah Cinta

Leave a Comment

Cinta, adalah sebuah kata sakral atas kehidupan. Cinta itu sebuah pemberian yang agung dari Tuhan. Dia suci, mulia, dan penuh keindahan. Dia terlalu rumit untuk diungkapkan. Dia adalah sebuah rasa yang tak dapat dijelaskan, apalagi untuk sekedar didefinisikan. Secerdas apapun otak manusia, dia tidak akan pernah bisa mengerti dan memahami rasa itu, karena rasa itu ada dalam hati dan bukan dalam otak untuk sekedar dilogikakan. Karena cinta tak dapat disentuh, dilihat atau dihitung, ia hanya dapat dirasa, yaaa dirasa saja. 

Tuhan telah ngasih gue sebuah rasa. Rasa yang agung nan indah. Cinta, begitulah kebanyakan orang menyebutnya. Sebuah kata yang terdiri dari 5 huruf, namun cukup rumit untuk dijelaskan apalagi untuk diartikan. Cinta itu segala rasa. Segala rasa dalam kebahagiaan, segala rasa dalam kesedihan, juga segala rasa diantara kebahagiaan dan kesedihan. Cinta itu seperti pelangi, kita akan selalu membutuhkan matahari dan hujan untuk kemudian tercipta pelangi. Begitupun cinta, selalu ada tangis dan tawa untuk kemudian menjadikan hidup berwarna seperti ‘cinta’. Namun Sungguh sayang, rasa yang diturunkan Tuhan untuk gue ini sebuah rasa terhadap seseorang yang telah mempunyai ‘janji suci’ (pernikahan). Itu ga mungkin, dan ga boleh terjadi. Pernikahan adalah sebuah janji prasetya yang agung, yang tidak sewajarnya mendapatkan parasit.
Bagi gue, hakikat cinta itu agung. Cinta tak mampu diartikan dengan kata sayang, suka, maupun rindu. Cinta bukan sekedar kata ‘I love u’, bukan sekedar ‘saya suka kamu’, bukan sekedar ‘aku tresno karo kowe’, tapi lebih, lebih daripada sekedar itu semua. Hati dan rasa tak akan pernah terpisah. Mereka adalah dua sejoli. Hati bagaikan cawan dan rasa adalah airnya. Gue tahu, hati itu dipilih, bukan memilih. Hati tau kemana rasa akan membawanya untuk berlabuh. Dan mungkin hati gue telah dipilih Tuhan untuk dibawa oleh rasa ini.
Gue ga bakal menolak pemberian Tuhan, apalagi menentang. Tuhan lah yang ngendaliin gue, dan gue ga ada kuasa sama sekali untuk menentang-Nya. Gue akan terima pemberian Tuhan yang agung ini. Gue ga bakal nolak keindahan yang agung ini. Yah, setiap jalan kan selalu ada negosiasinya. Saat ada putih dan hitam, maka akan ada juga warna lain diantara keduanya, yaitu abu-abu. Buat gue, cinta itu putih, bersih, suci. Buat gue cinta ga harus memiliki. Gue ga harus bertahan di daerah putih dan menggebu-gebu dengan segala cinta yang Tuhan kasih, namun sakit tanpa balas. Tapi juga tak harus jatuh kedaerah hitam dengan menjadi parasit dalam sebuah janji prasetya yang agung. Gue bisa berada di daerah abu-abu dengan cara gue. Biarlah Tuhan mengalirkan rasa itu ke gue hingga menjadi hak gue, dan gue yang akan mengendalikannya. Gue akan mencintainya dengan cara gue sendiri. Gue akan selalu menjaganya dalam do’a gue. Dan cukuplah dia menjadi inspirasi gue agar pena gue tetap bisa menulis dan melukis kisah dalam langkah perjalanan hidup gue. --> Mr. P <-- .. Begitulah cara gue, sehingga tak ada yang perlu merasa tersakiti oleh rasa yang agung ini. Karena memang tak sewajarnya rasa yang agung ini menyakiti siapapun.
Next PostPosting Lebih Baru Previous PostPosting Lama Beranda

0 komentar:

Posting Komentar